Wednesday 13 February 2013

Hari ketiga, hari terakhir aku putuskan berbincang dengan temanku yang satu ini. Karena buatku, dia selalu asal bicara, tapi tidak pernah tahu apa yang dia bicarakan :
Teman     : “Gimana kabarnya Gita? Lama ngga ada kabar”
Aku          : ” Kabarnya baik, kemarin baru main dari rumah gue, ngasih undangan.”
Teman    : “Haaah undangan nikah?? Sama siapa? Jadi sama si Garna? Bukannya dulu dia selingkuh, terus Gita kabur ke Jogja? Terus nikah sama siapa si Gita?”
Aku         : “Iiih kepo banget sih loe, urusan orang itu, ngga usah ribet mikirin. Gita ngasih undangan Sunatan keponakannya. Puas loe ??”
Teman   : “Ouuuuw… eh Kepo apaan tuh? Dapet darimana tuh bahasa? Elo punya kamus bahas gaul ya? Atau elo ciptain sendiri tuh bahasa?”
Aku        : “Aaaah gitu aja ngga tau !! Kepo berasal dari bahasa Hokian. Kepo terdiri dari dua kata, yaitu : Ke dan Po (Apo). Dimana kata “Ke” mempunyai arti bertanya dan Po (Apo) mempunyai arti nenek-nenek. Jadi kalau kedua digabungakan jadilah Kepo, yang berarti Nenek-nenek yang suka banyak nanya, alias mau tau aja urusan orang lain. Tapi ada juga yang mengartikan Kepo itu dari singkatan Knowing Every Particular Object. Artinya ya sama kaya suka mencampuri urusan orang lain (http://unik-aneh.lintas.me/go/ciricara.com/arti-dan-asal-usul-kata-kepo/). Persis kan sama kaya loe barusan, mau tau aja urusa si Gita??”
Teman   : -Sunyi senyap dan terdiam-
Aku         : “Makanya lain kali kalau elo mau mengatakan satu kata yang asing dipendengaran, elo harus tahu artinya apa, jangan sembarangan ngucap dan cuap-cuap”
#Tidak ada salahnya mencari tahu apa yang kita tidak tahu.  Jangan takut dibilang bodoh, daripada membicarakan sesuatu yang kita tidak tahu artinya. Buat saya, itu baru : Bodoh !! Asal yang kita cari tahu bukan masalah kehidupan ataupun urusan orang lain, loh. Itu sama bodohnya !!”

No comments:

Post a Comment