Hari ketiga, hari terakhir aku
putuskan berbincang dengan temanku yang satu ini. Karena buatku, dia
selalu asal bicara, tapi tidak pernah tahu apa yang dia bicarakan :
Teman : “Gimana kabarnya Gita? Lama ngga ada kabar”
Aku : ” Kabarnya baik, kemarin baru main dari rumah gue, ngasih undangan.”
Teman : “Haaah undangan nikah?? Sama siapa? Jadi sama si Garna?
Bukannya dulu dia selingkuh, terus Gita kabur ke Jogja? Terus nikah
sama siapa si Gita?”
Aku : “Iiih kepo banget sih loe, urusan orang itu, ngga usah
ribet mikirin. Gita ngasih undangan Sunatan keponakannya. Puas loe ??”
Teman : “Ouuuuw… eh Kepo apaan tuh? Dapet darimana tuh bahasa? Elo
punya kamus bahas gaul ya? Atau elo ciptain sendiri tuh bahasa?”
Aku : “Aaaah gitu aja ngga tau !! Kepo berasal dari bahasa
Hokian. Kepo terdiri dari dua kata, yaitu : Ke dan Po (Apo). Dimana
kata “Ke” mempunyai arti bertanya dan Po (Apo) mempunyai arti
nenek-nenek. Jadi kalau kedua digabungakan jadilah Kepo, yang berarti
Nenek-nenek yang suka banyak nanya, alias mau tau aja urusan orang
lain. Tapi ada juga yang mengartikan Kepo itu dari singkatan Knowing
Every Particular Object. Artinya ya sama kaya suka mencampuri urusan
orang lain
(http://unik-aneh.lintas.me/go/ciricara.com/arti-dan-asal-usul-kata-kepo/). Persis kan sama kaya loe barusan, mau tau aja urusa si Gita??”
Teman : -Sunyi senyap dan terdiam-
Aku : “Makanya lain kali kalau elo mau mengatakan satu kata
yang asing dipendengaran, elo harus tahu artinya apa, jangan
sembarangan ngucap dan cuap-cuap”
#Tidak ada salahnya mencari tahu apa yang kita tidak tahu. Jangan
takut dibilang bodoh, daripada membicarakan sesuatu yang kita tidak
tahu artinya. Buat saya, itu baru : Bodoh !! Asal yang kita cari tahu
bukan masalah kehidupan ataupun urusan orang lain, loh. Itu sama
bodohnya !!”
No comments:
Post a Comment